Friday 12 January 2018

NEWS: Vokalis Yayan Butcher leaves Jagal to focus on his old band Venduzor (Surabaya Death Metal), 10/1/18.

SURABAYA NEWS: Charismatic vokalis Yayan Butcher has left Jagal band so he can focus on his old band Venduzor (Surabaya Death Metal). He was Jagal vokalis from 2014-2017 and he appeared on the 5-track Jagal EP from 2014. The new Jagal vokalis is Fendi Adrian. When I asked Yayan why he left Jagal he replied: "Because in Jagal I am just additional member, my friend. VENDUZOR is my old band".

Venduzor was formed in 1994. It has released two demos: Live After Dead in 1997 and Persecution of Murder in 2000. It also released a compilation CD Covered by the Blood in 2010.
Yayan Butcher (left) and Endro Wibowo when Jagal headlined Jombang Metal Blast 2014..

Thursday 4 January 2018

CLASSIC INTERVIEW: My interview with Erick of ANASTASYA (Subang / Jakarta Gothic metal), 11/8/14.


Jack Frost1: Hai, ceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang?
Eric1: ANASTASYA didirikan Oleh Aliez Shenoda di Subang (Jawa Barat) pada tahun 2009, yang pada saat itu masih memainkan jenis music rock progresive, dan Anastasya vakum dikarenakan Aliez Shenoda pada saat itu bergabung dengan "MOSES BANDWIDTH". Berjalanya waktu, Aliez Shenoda resmi resign dari Moses Bandwidth karena ada kesibukan pekerjaannya di Jakarta. Pada awal 2013 itu juga, Aliez Shenoda langsung membentuk lagi Anastasya bersama Erick Mortis (Umbra mortis) yang berdomisili di jakarta, tapi dengan jenis musik yang berbeda, yaitu Gothic Metal, semua konsep langsung dibuat. Setelah berjalanya konsep baru itu, Jasmine (female) & Iyanx Blackstone (Drum), mereka berdua adalah kawan seperjuangan dengan Aliez Shenoda dulu di Moses Bandwidth, mereka resmi bergabung karena mereka bertiga mempunyai kecocokkan dan kekompakkan dalam memainkan musik Gothic Metal, setelah itu masuklah Davi Dwy Saputra, yang dulunya sering menjadi additional player di Moses Bandwidth. terbentuklah dengan Formasi: - Jasmine (Female vocal) - Aliez Shenoda(Guitar,Scream&Growl­) - Davi (guitar) - Erick Mortis(Bass) - Iyanx (Drum) hingga menghasilKan 1 buah Album dengan tittle "DIARY FROM DARKNESS" dengan Berisikan 10 Track : - Pusara Air Mata - Heaven Black - Rise Of Insany - Diary From Darkness - Prahara Dari Langit - Terlahir Sempurna - Nymphetamine (Cover) - Detik Terakhir - Born Ov Beauty - Revenge Hopeless. yang kemudian di release Oleh "GARASI REBEL Record" Sidareja-Cilacap. setelah perilisan album selesai, kini Anastasya resmi Kembali ke kota asal didirikanya yaitu "SUBANG" Dan sekarang event2 atau gigs sudah siap mereka jalani untuk mendongkrak penjualan album mereka dengan masuknya Keyboardis dari "JABAL MAUT" (Jakarta), yaitu Dhenis Akbar Lubis.
JF2: Bagaimana respon orang2 dengan album band Kamu?
E2: Alhamdulillah sampai saat ini respon dari temen2 metalhead di Indonesia sangat baik sekali, hampir 1000 copy CD album kami habis terjual di seluruh kota di Indonesia, dan mudah2an untuk album yang bakal keluar secepatnya akan lebih baik lagi dari album sebelumnya.
JF3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik?
E3: Kami sangat menyukai arransement musik yang HEAVY, dan ga dipungkiri kami sangat berpacu kepada MEGADETH,WITHIN TEMPTATION, KAMELOT & NIGHTWISH.
JF4: Apa rencana kedepan kalian bersama band?
E4: Kami Ingin Terus Berkarya, Menghidupkan terus musik metal di Indonesia, Asia, bahkan Eropa sekaligus kami ingin menciptakan ruang gerak yang begitu cepat dari segi album dan gigs, ingin menghasilkan karya2 terbaik kami untuk orang2 sehingga membuat mereka terhibur.
JF5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia?
E5: Tentu, setengah di album DIARY FROM DARKNESS, kami Menggunakan bahasa inggris dan selebihnya Kami menggunakan bahasa indonesia.
JF6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat?
E6: Cinta, kesedihan, kasih sayang, rasa mengagungi kepada tuhan kita.
JF7: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat?
E7: Kami begitu menghargai kreatifitas musik di Indonesia, tapi jika musik bergaya barat lebih baik Untuk Kami, lebih banyak orang2 yang menyukai, kenapa tidak?
JF8: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?
E8: Yaa.. tentu saja, karena pasangan kami disini tergolong mengerti tentang Pekerjaan seorang seniman, mereka tau apa yang seharusnya Kami kerjakan, dan mereka sangat mensupport kami.
JF9: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian?
E9: Kami tidak akan menutupi hal terburuk di kota kami, sampai sejauh ini Kami sangat menyayangkan, banyak perbedaan sisini, bahkan sampai saat ini kami tidak pernah sekalipun live stage atau manggung di Kota kami Sendiri. Saling berkubu, berbeda genrepun dipermasalahkan, tidak ada yang lebih berbakat Disini, semuanya disamaratakan, tapi kami sangat mencintai Kota Kami "SUBANG"
JF10: Di acara apa kalian merasakan stage yang berkesan?
E10: Kami sangat berkesan sekali saat kami diundang di event "TANGERANG GOTHIC FEST", baru pertama kali Kami datang ke Kota tersebut, dan tidak disangka antusias mereka terhadap kami sangat luar biasa, kami menghentak Tangerang pada Tanggal 04 Mei 2014.
JF11: Ada pesan untuk kawan kawan Metalhhead di indonesia?
E11: Cintai musik metal di Indonesia, jangan pernah ada perbedaan didalam genre musik, atau komunitas2 yang membeda2kan jenis musik, support band dengan cara membeli CD originalnya, agar band tersebut selalu semangat terus dalam berkarya lebih baik.
JF: OK, terima kasih banyak

Facebook contact: Erick Mortis
https://www.facebook.com/erick.mortis
Anastasya @ Manifest of Rebelism, Cilacap, 18 Mei 2014



CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...