Thursday 31 March 2016

NEW INTERVIEW: Our first interview with Ombat TENGKORAK, 4/3/2016 (Bahasa Indonesian)

Kieran James1: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang? OMBAT: Tengkorak mulai terbentuk sebenarnya sejak 1991. Saat itu kami masih bernama Skull. Hanya baru memakai nama Tengkorak saat 1993. Untuk detilnya bisa baca literatur2 di internet atau Wikipedia.


KJ2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu?

Ombat2: Sejauh ini positif.

KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik?

Ombat3: Awalnya kami banyak dibesarkan dengan Napalm Death. Namun, dewasa ini kami tentu sudah menemukan konsep sendiri.

KJ4: Apa rencana kedepan kalian bersama band?

Ombat4: Merilis album.

KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia.

Ombat5: Dua-duanya.

KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat?

Ombat6: Heterogen. Berdasarkan refleksi informasi yang kami terima pada jamannya.

KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik grindcore?

Ombat7: Tepatnya grindcore. Karena itu passion kami.

KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal?

Ombat8: Sekitar tahun 88-89.

KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat?

Ombat9: Hampir semua musik popular di Indonesia berasal dari Barat. Bukan hanya metal, tapi musik pop sekalipun. Lantas, bukan kita harus menelan mentah-mentah apa yang datang dari luar. Karena faktor lainnya adalah media-media juga lebih meluhurkan informasi apa yang datang dari Barat. Pada dasarnya kami hanya ingin bermain musik yang kami suka. Kebetulan saja grindcore itu berasal dari Barat. Kalau pun musik itu berasal dari Zimbabwe, buat kami nggak masalah.

KJ10: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?

Ombat10: Mereka selalu support selama itu bersifat positif.

KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian?

Ombat11: Semua ada baik dan buruknya. Hanya saja jika kita tidak bisa belajar dari sejarah, maka yang terjadi hanyalah repetisi dari generasi ke generasi.

KJ12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk kedepannya?

Ombat12: Pertanyaannya sama dengan nomor 4.

KJ13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang berkesan?

Ombat13: Di Jackloth 2010, karena saat itu ben ini mendeklarasikan konsep baru bersifat positif yang mengedukasi kami dan banyak orang.

KJ14: Ada pesan untuk kawan kawan?

Ombat14: Tetap positif dan istiqomah.

KJ15: Do you call your music 'white metal' and if yes why?

Ombat15: NO! Kita nggak kenal white metal.

KJ16: Does One Finger Movement still exist?

Ombat16: Masih. Bahkan jumlahnya terus bertambah dan semakin solid. Dan orang-orangnya pun istiqomah.

Band Contact:
[By Kieran James for Busuk Chronicle Webzine.]

You can also read our interviews with: TENGKORAK (Samier), KODUSA (Jakarta), and G.A.S. (Surabaya) on BUSUK CHRONICLES.

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...