Friday 18 January 2019

NEW INTERVIEW: Our first interview with BLAZE INFERNAL (Jakarta, ID. Death Metal), 15/11/2018.

Wawancara Dengan Adjie Setiawan (Blaze Infernal)
Kieran James1: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang? / Kieran James1: Hi, can you tell us about the history of the formation of your band until now?
Halo Kieran James, Terima kasih atas waktunya. Wacana terbentuknya projek musik ini sudah ada sejak tahun 2017. Baru kemudian tahun 2018, Saya menggandeng Rizki Sachroni (Hellraizer) dan Denis Novriandi (Sasvrita) untuk mulai menggarap materi. Proses pengerjaan materi perdana hanya 2 bulan, setelah beberapa proses  rekaman selesai. Kami putuskan segera rilis di bulan September 2018 melalui Eastbreath Record yang terlebih dahulu menawarkan untuk merilis cd demo. / Hello Kieran James, Thank you for the time. The beginning of this music project was around 2017. Only later in 2018, I collaborated with Rizki Sachroni (Hellraizer) and Denis Novriandi (Sasvrita) to start working on the material. The process of working on the initial material is only 2 months, after several recording processes are complete. We decided to release it in September 2018 through Eastbreath Record which first offered to release a demo cd.

KJ2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/ album/ demo band Kamu? KJ2: what has been the response to your mini-album/ album/ demo?
Sejauh ini saya sudah mendapatkan dukungan dan kritik saran dari mereka yang telah bersedia mendengarkan musik kami. Tidak banyak  yang saya tulis pada bagian ini selain ucapan Terima kasih kepada Fadjar Ramadhan (Funeral Inception) dan Jati (Sanskerta) yang sudah ikut ambil bagian. Selebihnya, Saya dan rekan-rekan di Blaze Infernal hanya butuh waktu untuk kembali diam dan memberi kejutan di lain waktu. / So far I have received support and criticism from those who have been willing to listen to our music. Not much I wrote in this section other than thanks to Fadjar Ramadhan (Funeral Inception) and Teak (Sanskrit) who have taken part. The rest, I and my colleagues at Infernal Blaze only need time to turn back and give a surprise next time.

KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik? / KJ3: What band is the most influential for you in playing music?
Banyak sekali band Death Metal yang kami sukai. Pada saat menggarap demo, Kami sangat terpengaruh oleh Vital Remains dan Deicide. Tentunya, Ada begitu banyak band-band Death Metal lainnya  yang juga turut kami dengar. Percayalah, kami akan segera kembali lagi dengan materi yang lebih menyenangkan. / There are so many Death Metal bands that we like. At the time of working on the demo, we were greatly affected by Vital Remains and Deicide. Of course, there are so many other Death Metal bands that we also heard. Believe me, we will come back soon with more fun material.

KJ4: Apa rencana kedepan kalian bersama band?
Tidak terlalu banyak rencana. Kami mulai berkarir untuk menghasilkan karya.

KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia. / KJ5: What songs do you make using English and Indonesian?
Demo MMXVIII [see picture] menggunakan bahasa inggris. Tidak menutup kemungkinan kami menggunakan bahasa Indonesia di lain waktu. / The MMXVIII demo [see picture] uses English. It is possible for us to use Indonesian at a later time.

KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat? / KJ6: What do you guys tell in the lyrics that you write?
Jika imajinasi memiliki tangan dalam menciptakan realitas, maka sangat penting bagi saya untuk berhati-hati tentang apa yang saya bayangkan. Saya akan mengatakan bahwa kita sedang mengalami krisis epistemologis yang tidak dapat dihindarkan yang mana dasar pemahaman kita tentang realitas dan diri kita sendiri. Ada banyak faktor dan pertimbangan untuk memberikan nafas nihilis dan eksistensial dalam tubuh Blaze Infernal terutama dalam penulisan lirik.  Secara pribadi saya berpikir bahwa materi adalah sebuah abstraksi dari kenyataan konkrit yang melibatkan pikiran. Hanya berdasarkan aspek manusia, masa depan bumi tidak terlalu cerah. Krisis demografi, yang sering kita bicarakan, merupakan konsekuensi dari kehidupan manusia. Teknologi dan globalisasi telah menghilangkan semua batasan dan mengurangi serta meratakan semua yang berharga, dalam istilah manusia tentunya. Selain itu, Lirik yang saya tulis lebih pada reaksi terhadap kebangkitan populisme agama sebagai taktik naratif dominan dalam politik identitas di berbagai negara pada akhirnya tidak menghasilkan kedamaian. / If imagination has a hand in creating reality, it is very important for me to be careful about what I imagine. I would say that we are experiencing an unavoidable epistemological crisis which is the basis of our understanding of reality and ourselves. There are many factors and considerations for giving nihilist and existential breath in the Infernal Blaze body especially in writing lyrics. Personally I think that matter is an abstraction of concrete reality that involves the mind. Only based on human aspects, the future of the earth is not too bright. Demographic crises, which we often talk about, are consequences of human life. Technology and globalization have eliminated all boundaries and reduced and evened all that is valuable, in human terms, of course. In addition, the lyrics that I wrote more in reaction to the rise of religious populism as the dominant narrative tactics in identity politics in various countries ultimately did not produce peace.

KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal? / KJ7: Why do you like to play death-metal music?
Kita hidup di dunia dengan ide dan refleksi. Sejauh mendengarkan ratusan album metal memungkinkan saya untuk menafsirkan setiap konten yang mereka tawarkan. Alasan potensial untuk menyukai ke death metal sangat banyak, Salah satunya karena Death metal adalah genre dengan kadar agresivitas yang menyenangkan kemudian bisa menjadi upaya untuk melengkapi pengetahuan. / We live in a world with ideas and reflections. As far as listening to hundreds of metal albums, it allows me to interpret every content they offer. There are many potential reasons for liking death metal, one of which is because Death metal is a genre with a level of pleasant aggressiveness which can then be an effort to supplement knowledge.

KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal? / KJ8: When did you first become a metal band fan?
Sejak belia, Ketika pertama kali mendengarkan album “The X Factor” milik Iron Maiden, “The Dark Saga” milik Iced Earth  dan “God Cries” Milik Asphyx. / Since I was young, when I first listened to Iron Maiden's "The X Factor" album, "The Dark Saga" belonging to Iced Earth and "God Cries" belonging to Asphyx.

KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat? / KJ9: What do you say to people who ask why you play western-style music?
Saya tidak terlalu peduli dengan hal itu. Bagi saya, Memainkan atau mendengarkan musik bergaya barat (Death Metal) fokusnya adalah pada ekspresi. Dimana anda merasakan makna emosional dalam musik. Musik entah bagaimana mengingatkan mereka tentang cara-cara manusia mengekspresikan keadaan pikiran mereka dalam kehidupan nyata. Sepanjang sejarah, musik telah dianggap sebagai ekspresi gerak, karakter manusia, identitas, dan kondisi sosial. / I don't really care about that. For me, playing or listening to western-style music (Death Metal) the focus is on expression. Where you feel the emotional meaning in music. Music somehow reminds them of the ways humans express their state of mind in real life. Throughout history, music has been regarded as an expression of motion, human character, identity, and social conditions.

KJ10: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan? / KJ10: Do the wives and girlfriends of your band members support what you are doing?
Iya, Lagipula mereka tidak akan pernah mau mendengarkan musik Death Metal hahaha.../ Yes, after all, they will never listen to Death Metal music hahaha...

KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian? / KJ11: What are the best and worst things about the community in your city?
Hal terbaiknya makin banyaknya band-band Death Metal yang bermain di luar Indonesia, Buruknya apabila terjadi Rip off!! The best thing is the increasing number of Death Metal bands playing outside Indonesia, Bad if there is a Rip off!!

KJ12: Ada pesan untuk kawan kawan? KJ12: Message for your fans?
Don't limit yourself. Be open minded when it comes to other's way of expressing things, listen with an open mind.

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...