BLEEDING CORPSE Resurrection of Murder line-up. Left to Right: Adrian Luk Luk (bass), Ari Bejo (drums), Uus Death (guitar), and Bob Rockiller (vocals) @ Cibinong, 8 October 2011. |
Oleh Dr Kieran James
Interpretasi dan Wawancara Ekslusif dengan Popo (vokalis DEMONS DAMN, Bandung)
Tanggal interview: 8 Oktober 2011 di Cibinong, Jawa Barat (seperti sebagaimana telah diubah oleh Popo, 7 November 2011). Amended by Bobby 16 November 2011.
Para personil BLEEDING CORPSE yaitu, vokalis: Bobby (Bob Rockillers), bass: Adrian (Lukluk/ Lux), gitar: Uus Death, drums: Ari (Bejo)
Kieran James: Hai, bisakah Anda menceritakan kapan da bagaimana awal terbentuknya band kalian
Bob Rockiller (vokalis): Pada akhir Bulan Desember 2004 band kami dibentuk. formasi pertama pada tahun 2004 yaitu hanya luk2, uus dan bobby, lalu kami bertemu dengan ari di sebuah konser musik dengan gueststar “Disgorge (USA)” kita lalu sepakat untuk membentuk sebuah band beraliran death metal. Maka dengan seiring waktu, kami sepakat memberi nama band kami dengan sebutan bleeding ass tp itu hanya gurauan saja karena menurut saya (Bobby) kata “Ass” itu kurang cocok, lalu saya menambahkan “Corpse” supaya lebih terlihat garang.
4am: BLEEDING CORPSE bus leaves Bandung, 8/10/11 |
Lux (bass): Di tahun 2006 kami merekam promo untuk demo di Dialog Studio, saat itu kami sudah berempat. Di tahun 2008 kami memulai rekaman untuk album Resurrection of Murder. Kami membuat kesepakatan dengan Pisces Record, (dimanajeri oleh) Dani, teman kami, mantan personil Jasad.
KJ: Bagaimana respon orang-orang dengan album band Anda pada saat itu?
Bobby: Kecuali Man (Jasad) dan Amenk (Disinfected) yang merupakan bintang tamu di album kami, mereka featuring dengan Bobby, Man mengisi vocal pada lagu “Simpuh Tubuh Terbunuh” dan Amenk mengisi vocal pada lagu “Utah Getih”.
KJ: Berapa banyak copy album yang terjual?
Lux: Seribu copy album terjual.
KJ: Figur siapa yang paling berpengaruh bagi Anda?
Lux: Banyak band (termasuk) Disgorge (USA), Suffocation (USA), Dehumanized (USA), dan masih banyak lagi.
KJ: Apa tujuan band Anda di masa depan?
Popo: Kami ingin tetap eksis dan bermusik tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Australia, Eropa dan di negara-negara lainnya. Kami ingin mengenalkan band kami ke negara lain.
KJ: Bagaimana kemajuan album kedua Anda dan apakah gaya musik band Anda akan berubah?
6.30am: BLEEDING CORPSE tour bus stops for break |
Popo: Lagu-lagunya dalam Bahasa Inggris dan Indonesia. [KJ: Sama seperti di album pertama.]
KJ: Lirik dalam lagu-lagu tersebut tentang apa?
Bobby: Lirik-liriknya tentang pembunuhan, kebencian, pembalasan dendam, sekarat, mutilasi, dan sedikit tentang agama.
KJ: Akankah topik dalam lirik-lirik lagu tersebut masih sama untuk album kedua kalian?
Popo: Untuk saat ini, Bobby masih menyebutkan topik-topik yang sama, namun untuk kedepannya dia mungkin memiliki imajinasi atau ide-ide baru untuk lirik-liriknya. Masih banyak waktu untuk membuat materi dan lirik-lirik baru. Anda harus melihat berapa banyak fans Bleeding Corpse, tidak hanya di Bandung, namun juga di kota-kota lain. Bobby mengatakan bahwa hal terpenting yaitu mereka harus belajar untuk berbicara dalam Bahasa Inggris dulu, karena hingga saat ini kendala mereka yaitu berbicara dalam Bahasa Inggris.
KJ: Mengapa kalian semua menyukai bermain musik death-metal?
Lux: Saya menyukai bermain death-metal karena…..
Bobby: Kebebasan!!
Lux: Amin…! Karena kami dapat berekspresi secara bebas. Seperti yang dikatakan oleh Beatles, “Free like a bird” (bebas seperti burung).
Popo: Dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan, menjadi dirinya sendiri, mengatakan apa yang ingin dia katakana. Metal ada di dalam jiwa saya.
KJ: Kapan pertama kali Anda menjadi fans band metal?
8am: Bob Rockiller (vokalis) stops for supplies |
Bobby: Kalau saya pada saat Sekolah Dasar.
Lux: Sebelum kami memulai Bleeding Corpse, kami memiliki band lain. Uus dulunya bergabung dalam Balance of Terror.
KJ: Apa yang Anda katakan kepada orang-orang yang mempertanyakan mengapa Anda memainkan musik gaya barat?
Popo and Bobby: Metal berasal dari barat, namun kami mengadaptasi perannya. Tradisi, perbedaan budaya dan agama-lah yang membuat lirik dan musiknya berbeda dari band-band barat. Death-metal berasal dari barat, tapi kami tidak sepenuhnya mengikuti mereka. Kebanyakan lirik sama, namun perbedaannya yaitu mengenai sikap dan perilaku (attitude), karena di negara timur, kami masih memiliki agama dan budaya seperti budaya Sunda, budaya Jawa, yang kemudian diadaptasikan ke dalam musik kami. Ide-ide dan topik yang sama diterapkan, tapi bagaimana mengekspresikannya, bagaimana penulisan liriknya, dan bagaimana cara menaruh keduanya ke dalam sebuah lagu, hal itulah yang membuat perbedaan antara band-band barat dan timur.
KJ: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?
Popo: Istrinya Lux selalu mendukung dan sangat mengerti mengenai pekerjaan Lux dan menngerti apa yang dibutuhkan untuk masa depan band. Lux harus mempromosikan band dan pergi tur. Dua orang telah menikah, Bobby juga akan segera menikah. Istrinya Arie kini sedang 4 bulan mengandung anak kedua mereka. Lux bekerja di toko percetakan t-shirts dengan Dani. Uus bekerja menjual CD dan merchandise band, dia belum menikah. Arie memiliki istri dan anak. Dari anggaran show, mereka dapat memenuhi keuangan (komitmen), menjual merchandise, CD dan topi.
KJ: Apa saja hal-hal baik dan buruk mengenai pandangan death-metal Bandung?
BC live @ Cibinong, 8/10/11: Bobby (v), Luk (b), Uus (g). |
KJ: Akankah Bobby mencoba gaya vokal lain, seperti jeritan black-metal?
Popo: Bobby bisa menyanyi, dan dia pernah bermain di band black-metal. Dia dapat menyanyikan banyak karakter suara, tidak hanya untuk band metal. Dia juga bisa dan telah bermain di band punk dan hardcore.
KJ: Apakah Bleeding Corpse mengeluarkan DVD?
Popo: Tidak ada DVD, tapi hanya video performance dan satu video-clip untuk album pertama mereka.
KJ: Apa daftar perjalanan band untuk kedepannya?
Popo: Rencananya kami akan merekam album kedua tahun 2012 dan mempromosikan album tersebut ke Australia dan tempat-tempat lainnya. Salah satu stasiun radio di Brazil (salah satu kerabat Glenn [Bloodgush] memutar lagu-lagu Bleeding Corpse di sana.
Butche, Popo Demons Damn, Bob Rockiller @ Old Common Room |
Lux: Jumlah penonton terbanyak yaitu 10,000 lebih. Jika saat big event, mungkin mencapai 20,000. Jika dalam pertunjukan biasa biasanya sekitar 500-1,000 penonton. [KJ: Bleeding Corpse pernah menggelar show di Cibinong pada 8 Oktober 2011, dihadiri oleh sekitar 1,000 penonton]. Bandung Death Fest IV yang lalu, yang digelar bulan Agustus 2009, dihadiri oleh 13,000 penonton. Namun, Bleeding Corpse bermain di Bandung Death Fest II, III dan V (Mereka tidak bermain di Bandung Death Fests IV di tahun 2009).
KJ: OK, terima kasih banyak Bleeding Corpse dan Popo! Semoga sukses untuk pertunjukkan di Cibinong malam ini!! Saya ingin bertemu fans kalian!
[Translation: Ruth Setiawati Wianto.]
11am - 12 noon: BLEEDING CORPSE sound-check @ Cibinong, 8/10/11. |
BLEEDING CORPSE Resurrection of Murder line-up. Left to Right: Adrian Luk Luk (bass), Ari Bejo (drums), Uus Death (guitar), and Bob Rockiller (vocals) @ Cibinong, 8 October 2011. |
6pm: At Event Organiser's house before going to the venue, 8/10/11. |
10pm: Kieran James (Busuk Chronicles) with BLEEDING CORPSE fans @ Cibinong, 8/10/2011. |
3am: BLEEDING CORPSE tour bus stops for KFC on the way back to Bandung after the Cibinong show, 9/10/2011. |
No comments:
Post a Comment