Thursday 3 March 2016

ETERNAL MADNESS INTERVIEW WITH THE MADMAN, by Jason Xenophobic (Bahasa Indonesian)

JASON HUTAGALUNG: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang?
Cek di FB page EM atau reverbnation.
JH2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu?
So far so good
JH 3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik?
Deicide, Monstrosity, Gorguts, Cannibal Corpse, etc.
JH4: Apa rencana kedepan kalian bersama band?
Tetap berkarya dan show
JH5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia.
Kebanyakan bahasa Indonesia, ada beberapa lagu bahasa Inggris
JH6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat?
“Kegilaan Manusia”, sesuai konsep band Eternal Madness …. Mengenai ‘Critical Theology’ tentang fanatisme yang berlebihan terhadap suatu keyakinan hingga menciptakan kegilaan.
JH7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal?
Karena suka akan tantangan dan eksplorasi dalam bermusik dengan distorsi
JH8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal?
Awal tahun 90-an ketika thrash metal menjadi trend setter anak muda didunia saat itu
JH9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat?
Kami adalah orang2 yg ‘open mind’ yang tidak menutup diri dengan budaya asing tanpa menghilangkan kehormatan budaya sendiri dengan adat istiadatnya, dari situ kami berusaha jujur untuk meramu music metal dengan nada2 tradisi local
JH10: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?
Wkwkwkwkw…..mau tidak mau mereka mendukung karena kami laki2 sejati !
Musik metal yang kami mainkan tidak ada hubungannya dengan cinta dan berkasih-kasihan, sama halnya dengan orang yang punya hobby bermain bola…tetap bermain bola walaupun sudah beristri
JH11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian?
Hal terbaik: menjaga komunitas tetap eksis dan beregenerasi
Hal terburuk: lazimnya komunitas yg terorganisir, menimbulkan politisasi dan konspirasi dari individu2 yg ingin mengambil keuntungan sepihak yg mengakibatkan perpecahan di scene itu sendiri
JH12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk kedepannya?
Berkarya, show, party dan mabuk2an
JH13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang berkesan?
Semua stage berkesan, karena semua stage punya ‘vibe’ yang berbeda
JH14: Ada pesan untuk kawan kawan?
Lakukan apa yang kamu bisa dan suka dengan totalitas maksimal
JH15: OK, terima kasih banyak
cheers
[By Jason Xenophobic and used here with his kind written permission.]

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...