Thursday 30 June 2016

NEW INTERVIEW: Our first interview with REAX (Jakarta Death Metal), 27/6/2016 (Indonesian)

Kieran James1: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang?
Q#1: REAX adalah band Metal asal Jakarta yang dibentuk pada tahun 1991 dengan formasi awal adalah sebagai berikut:

M. Irfan F: Gitar
Aryo Damar: Gitar
Bayu Suroso: Bass, Vocal
Farhan: Drum

Karena memiliki selera musik yang sama, maka REAX sepakat untuk khusus memainkan lagu-lagu dari grup Thrash Metal asal Jerman, yaitu Kreator, mulai dari album Endless Pain, Pleasure To Kill, Extreme Aggression dan Coma Of Souls. Pada tahun 1993, Irfan mengajak Ramadhanny Hussein (Denny), yang kebetulan adalah teman satu kampus, untuk ikut membantu REAX mengisi posisi gitar menggantikan Aryo Damar yang sudah tidak aktif di REAX, serta Bayu mengajak Nasrul Maulana untuk mengisi posisi Farhan sebagai drummer REAX. Formasi ini tidak bertahan lama karena Irfan mengundurkan diri dan memilih untuk menekuni study desain grafisnya, serta kesibukan Nasrul membuat REAX sempat tidak aktif untuk beberapa saat.

Pada Tahun 1994, Denny  mengajak Apoy dan Peter Morello yang merupakan gitaris dan drummer dari band General Metal untuk ikut membantu REAX mengisi posisi gitar dan drumm. Dengan kesepakatan mereka bertiga, mereka mengajak Bayu untuk mengibarka bendera REAX dengan mengkhususkan memainkan musik dari band Death Metal asal Amerika Serikat, yaitu Death. Dengan formasi dan konsep musik yang baru, REAX sempat bertahan agak lama dan membuat dua buah single berjudul Cosmic Nightmare dan Beyond The Earth yang direkam secara Semi Live Recording dengan menggunakan Tascam. Namun kedua lagu tersebut tidak langsung dipublikasikan di scene underground dengan pertimbangan sebagai tabungan materi lagu Karena kesibukannya, pada tahun 1996 Peter mengundurkan diri dari REAX, dan posisinya digantikan oleh Iwan Oembardi yang sebelumnya merupakan drummer dari band Suckratul. Pada tahun 1998, Iwan Oembardi pun harus mengundurkan diri dikarenakan berpindah domisili ke Riau. Dengan kekosongan posisi drummer serta kesibukan masing-masing, maka REAX mulai memasuki masa vacuum yang cukup lama.

Pada tahun 2012, Bayu, Denny dan Apoy sempat bertemu kembali dalam satu event, dimana pada event tersebut, untuk pertama kalinya Denny dan Apoy bermain bersama lagi dalam satu band dengan beberapa musisi underground lainnya dalam rangka mengenang meninggalnya gitaris Metal dan Rock Alternative, yaitu Rici Dayandani alias Miten.

Pada saat itu, Bayu, Denny dan Apoy sepakat untuk memulai kembali membangun REAX, dan mulai mencari sosok drummer yang cocok  dengan mereka. Dan diakhir tahun 2013, mereka menemukan drummer yang mereka rasa cocok untuk bergabung bersama REAX, yaitu Joe Dalyant, yang merupakan drummer dari Ritual Doom, dan session player dari beberapa band. Mereka berempat mulai membangun REAX dengan konsep tetap memainkan musik-musik dari album Death seperti Leprosy, Spiritual Healing, Human, Symbolic dan Sound Of Perseverance, untuk masa penjajakan antar personil sambil mencoba membuat materi lagu sendiri.

Pada awal bulan Januari 2015, REAX kembali membuat single dengan judul ‘Mentally Deception’, yang merupakan sebuah single lagu bergenre Oldskool Metal. Formasi REAX sampai saat ini adalah 
BayuSuroso: Bass
Apoy: Gitar
Joe Dalyant: Drumm
Denny: Gitar , Vocal

Dengan formasi ini dan konsep musik yang di usungnya, REAX mencoba ikut meramaikan scene underground tanah air sambil menyalurkan hobby yang memang mereka sukai dan nikmati, serta berharap musik REAX bisa diterima di scene underground di tanah air.


KJ2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu? 
Q#2: Pada tangga 10 Juni 2016, REAX resmi merilis mini album pertama dengan titel: From The Past, berisi 6 lagu dengan konsep oldskool death metal (90's). Sampai saat ini, tanggapan tentang mini album tersebut dari scene underground metal cukup lumayan dan memberikan semangat kepada band untuk tetap berkarya.

KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik? 
Q#3: Band yang paling banyaj berpengaruh kepada musik REAX adalah DEATH..dan reax juga sering membawakan lagu-lagu death pada saat perform.


KJ4: Apa rencana kedepan kalian bersama band? 
Q#4: Rencana REAX kedepannya adalah tetap mencoba berkarya di musik metal, dan berusaha memberikan penampilan yang maksimal secara profesional.

KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia. 
Q#5: Semua track lagu yang ada di mini album From The Past menggunakan bahasa Inggris.

KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat? 
Q#6: Lirik lagu yang ada di dalam mini album tersebut kebanyakan bercerita tentang kehidupan manusia, konflik dan harapan masa depan.

KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal? 
Q#7: REAX menyukai genre metal, khususnya death metal karena konsep musiknya lebih luas dengan komposisi musik suram tetapi tetap memiliki unsur harmonisasi di dalamnya.

KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal? 
Q#8: Pada umumnya, kita menyukai jenis musik metal pada saat SMA, berawal dari heavy metal, thrash metal, death metal atau grindcore.

 
KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat? 
Q#9: Musik adalah bahasa universal, bentuk, genre dll adalah semua sama, yaitu untuk dinikmati...saat ini memang kami memainkan musik bergaya barat, tspi tidak menutup kemungkinan untuk selanjutnya kami menggabungkan musik tradisional dan barat kedalam musik kami.

KJ10: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan? 
Q#10: Untungnya, saat ini tidak ada keluhan dari istri/kekasih kami jika kami memainkan musik yg memang susah dijual..mereka menghargai usaha kami dalam bermusik.

KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian? 
Q#11: Banyak hal baik yang bisa didapatkan dari komunitas underground, salah satunya adalah bertambahnya pertemanan, silaturahmi dan saling support. Hal buruk yang ada di komunitas underground disini mungkin tidak terlalu banyak, hanya hal-hal kecil yang terjadi, tetapi intinya tetap saling support dan membantu satu sama lainnya.

KJ12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk kedepannya? 
Q#12: Rencana kami ke depannya adalah berusaha tetap berkarya dengan konsep kami apa adanya, tanpa tekanan dari manapun.

KJ13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang berkesan? 
Q#13: Semua acara tempat kami main selalu berkesan buat kami, karena kami bertemu dengan teman-teman band, baik lama maupun baru kenal disana.
 
KJ14: Ada pesan untuk kawan kawan? 
Q#14: Pesan untuk teman-teman metalheads agar semua tetap kompak dan saling support, karena scene underground metal di indonesia merupakan scene underground yang cukup besar. Tetap menjaga silaturahmi...

KJ15: OK, terima kasih banyak.
Well, mr. Kieran, i've answered all the question and i hope it all could represent of our band.
Thanx for everything... Hails n respect.

Band Official Facebook page:
https://www.facebook.com/REAX-280234042065949/?fref=ts



 
 

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...