Interview kami bersama Dada Rosadeath (ex-TURBIDITY vocalist)
bertempat: Deathstar Tattoo, Bandung, West Java, Indonesia
30 November 2012
Interview oleh: Kieran James dan Popo (BUSUK WEBZINE)
Penerjemah & extra comments oleh: Popo (DEMONS DAMN & BUSUK WEBZINE)
Note: TURBIDITY adalah band slamming death-metal yang bagus dari Ujung Berung, Jawa Barat, Bandung, Indonesia. Yang telah mengeluarkan satu album dengan Dada sebagai vocalist-nya yang berjudul Suffering of Human Decapitated dan sekarang mengeluarkan EP baru Vomiting the Rotten Maggot dengan Andri sebagai vocalis-nya.
Kieran James: Pertama-tama, saya rasa kamu tau pertanyaan apa yang akan saya tanyakan. Mengapa kamu meninggalkan TURBIDITY? Saya sangat kaget mendengar kamu keluar dari TURBIDITY...
Dada Rosadeath: Saya dan TURBIDITY sama-sama telah mempunyai jadwal. Saya mempunyai banyak janji untuk mentato. Jika TURBIDITY manggung jauh dari Bandung saya tidak dapat mengatur janji mentato dengan jadwal manggung band. TURBIDITY tidak mau menggunakan additional vocal jika jadwal mentato dan manggung bertabrakan. Saya mengalami dilemma – mana yang harus saya pilih antara janji mentato atau manggung bersama band? Jika saya lupa untuk mentato sampai empat hari maka saya akan kehilangan uang. Jika TURBIDITY pergi ke Surabaya maka akan memakan waktu hingga empat hari. Minggu selanjutnya mereka harus berangkat ke Yogyakarta, dan sebagainya. Saya kehilangan waktu bersama istri saya karena saya sibuk bersama band saya dan istri saya setiap hari bekerja. Saya selalu pergi di akhir pekan jadi saya selalu tidak mempunyai waktu berdua bersama istri saya. TURBIDITY meminta saya untuk melakukan perjalanan tapi saya tidak bisa mengatur waktu. Situasi yang sulit untuk memilih antara band, istri, dan jadwal mentato.
KJ2: Apa kamu merasa menyesal atau sedih tidak bisa manggung?
Dada2: Ya, saya merasa ini adalah dilemma besar. Saya merasa ini adalah band saya. Saya tidak bisa memiliki TURBIDITY sekarang. Saya selalu berpikir: bagaimana perasaan istri saya? Bagaimana perasaan pelanggan tato saya? Jika orang ingin membuat tato itu adalah jalan saya mencari uang.
KJ3: Menurut kamu pribadi apakah Andri vokalis baru TURBIDITY adalah pilihan yang tepat?
Dada3: Saya rasa vokalis baru sekarang mempunyai karakter vocal yang bagus. Tapi saya melihat untuk segi image dan leader di TURBIDITY. Icon dan leader TURBIDITY masih melekat didiri saya. Andri, vokalis baru, pada saat manggung terlalu pendiam untuk berkomunikasi dengan penonton, pria pemalu.
KJ4: Apakah para fans meminta kamu untuk tetap bersama band?
Dada4: Banyak teman saya bertanya mengapa saya meninggalkan TURBIDITY. Setelah saya keluar dari TURBIDITY saya hanya fokus pada studio tato. Ketika saya senggang untuk bertemu para fans di Ujung Berung pertanyaan mereka adalah: kenapa Dada harus keluar?
KJ: Saya kaget ketika mendengar Dada meninggalkan TURBIDITY. Seperti jika Man meninggalkan JASAD…
[Dada tertawa.]
Dada: Daniel [TURBIDITY guitarist] meminta kepada istri saya agar saya tidak harus keluar dari TURBIDITY. Tapi istri saya tidak dapat berbuat apa-apa karena ini adalah pilihan saya. Istri saya berharap saya bisa mengatur waktunya dua minggu bersama band dan dua minggu bersama keluarga.
KJ5: Apakah menurutmu seharusnya TURBIDITY mengganti namanya karena sekarang sudah menjadi band yang berbeda?
Dada5: Banyak teman yang mengatakan bahwa mereka harus mengganti nama band karena icon dari TURBIDITY sudah keluar. Sangat sulit karena band harus memulai kembali dari nol ketika namanya diganti. Saya hanya ingin membuat beberapa komentar lebih lanjut. Pada jadwal latihan mereka harus pergi berlatih tapi saya tidak bisa meninggalkan jadwal mentato. Kadang saya datang tapi saya sering terlambat untuk latihan dengan band. Mereka marah karena saya telat atau bahkan tidak datang pada saat latihan.
KJ6: Apakah kamu memberikan kontribusi pada EP yang baru?
Dada6: Tidak sama sekali.
Dada7: Saya tidak tau. Saya rasa mereka lupa kepada saya. Mereka tidak memberikan CD-nya dan tidak pernah berkomunikasi lagi dengan saya. Saya tidak tau sound atau liriknya seperti apa. Iko drummer sangat dekat dengan saya tapi dia tidak pernah datang kesini untuk menemui saya. Hanya Mamay bassis yang masih menghubungi dan berkomunikasi. Mamay kesini untuk bersilaturahmi bersama saya.
KJ8: pernahkah kamu menonton TURBIDITY dengan line-up yang baru dan jika sudah apa komentarmu?
Dada8: Saya rasa vokalisnya lebih cocok untuk brutal death-metal dan kurang cocok untuk slamming tapi sejauh ini mereka tetap bagus. Saya rasa Andri tidak mempunyai karakter untuk vocal slamming karena latar belakang Andri adalah di brutal death-metal.
KJ9: Apakah kamu berharap untuk bermain di sebuah band suatu saat nanti?
Dada9: Saya mempunyai rencana untuk membuat sebuah band tapi personil yang lain sudah mempunyai band yang lain jadi mereka masih sibuk. Kami mempunyai rencana tapi kami masih belum mempunyai apapun untuk diluncurkan.
Popo: Hardcore band?
Dada: Masih slamming dengan style hardcore beatdowns – slamming mixed dengan hardcore seperti SIX WEAPON FOR (CZECH REPUBLIC). Mereka memiliki style yang arogant.
KJ10: Apakah toko tato – Deathstar Tattoo – sekarang mengalami kemajuan atau tidak?
Dada10: Untuk sekarang maju tapi saya harap bisa lebih maju lagi.
KJ11: Apa komentar kamu terhadap BUSUK WEBZINE?
Dada11: Keren; saya harap selalu eksis.
Popo: Ketika TURBIDITY mengeluarkan EP Dada datang dan menyanyikan satu lagu dari Album pertama.
Dada: Saya mabuk saat bernyayi!
KJ12: Sekarang kamu tidak lagi bernyanyi dengan TURBIDITY bagaimana dengan topi komunis yang kamu pakai dipanggung?
Dada12: Saya masih menyimpannya!
KJ: Itu bagian dari image band!
[Dada tertawa.]
Popo: Sekarang TURBIDITY telah menjadi slamming death-metal elit [i.e. non-communist].
[Semua tertawa.]
KJ13: Adakah pesan untuk para fans TURBIDITY?
Dada13: “Stay slam [tertawa]!” saya melihat merchandise TURBIDITY dan saya rasa sudah terlalu banyak. Menjadi tidak ekslusif.
Popo: BLEEDING CORPSE, TURBIDITY, dan JIHAD mempunyai penjualan terbaik [di Bandung] sebaik JASAD.
KJ14: Apakah kamu mendapatkan royalty untuk merchandise dan CD?
Dada14: band belum membayarkan royalty. Saya masih menunggu…tidak apa-apa, saya tidak mengharapkan, saya tidak berharap mereka harus membayar royalty kepada saya. Itu tidak penting untuk saya, saya tidak mengharapkan. Saya hanya mengharapkan mereka datang kesini, menemui saya, berbagi, menjaga silaturahmi. Saya hanya ingin tetap berhubungan. Saya ingin bertemu untuk bersilaturahmi, bukan membahas royalty.
KJ15: Apakah menurutmu band-band muda di Ujung Berung [Bandung Timur] dapat mempertahankan standar dan budaya dari scene?
Dada15: Saya rasa band baru di Ujung Berung memberikan dampak terhadap komunitas karena mereka memiliki skill yang lebih baik dari band-band lama. Band-band lama tetap memberikan dukungan dan bantuan untuk menjadi besar.
KJ16: Band muda apakah yang menjadi favorit mu di komunitas Ujung Berung?
Dada16: Saya hanya suka SAFFAR.
Popo: Tiga dari empat orang lelaki di SAFFAR adalah pria pemalu – drummer, bassist, dan vocalist. Bassist [Ramon] bermain juga dengan DISMEMBERMENT TORTURE (BANDUNG). Mereka mempunyai skill yang bagus tapi mereka pemalu.
KJ17: Apa komentarmu tentang Abaz yang sekarang bermain drum dengan JASAD tapi masih main juga dengan UNDERGOD?
Dada17: Itu bagus, dia punya skill yang bagus, tapi saya harap Abaz bisa menyeimbangkan jadwal. Saya harap Abaz tidak meninggalkan UNDERGOD.
KJ18: Apa komentarmu mengenai Daniel yang sekarang bermain gitar di BLEEDING CORPSE dan juga di TURBIDITY?
Dada18: Bagus. Daniel adalah pemain yang bagus tapi jangan sampai dia meninggalkan TURBIDITY.
KJ19: Bagaimana menurutmu mengenai orang yang bermain di lebih dari satu band?
Dada19: Jangan mengganggu jadwal band asli. Band project harus selalu menjadi band project [sampingan].
Popo: Saya rasa Daniel mengaturnya dengan baik ketika BLEEDING CORPSE dan TURBIDITY bermain di hari yang sama. Dia selalu memilih TURBIDITY karena TURBIDITY hanya memiliki satu orang guitarist.
Dada: Ya.
KJ20: Dibagian belakang kaos band TURBIDITY poto-mu ada disana. Apa komentar-mu?
Dada20: Saya masih di TURBIDITY ketika mereka menjual kaos itu.
Popo: Saya rasa kaosnya sudah terjual habis.
Popo21: Apakah kamu punya rencana untuk kembali bersama TURBIDITY?
Dada21: Tidak.
Popo: Kamu tidak ada rencana atau kamu tidak mau?
Dada: Saya tidak mau. Saya takut terhadap jadwalnya dan saya tidak mau dilemma itu kembali. Ketika saya merintis TURBIDITY saya tidak memiliki ambisi untuk menjadi terkenal, hanya hobby, saya tidak memiliki ambisi untuk menjadi band besar.
KJ22: Bagaimana pendapatmu tentang perempuan yang memainkan metal seperti Popo?
Dada22: Dia adalah perempuan yang kuat [tertawa].
Popo23: Apakah kamu tau band GIRLZEROTH?
Dada23: Tidak, saya tidak tau mereka.
Dada: Seorang pria datang ke toko saya ini dan memberikan font TURBIDITY dan meminta saya untuk mentato-nya, dia tidak tau bahwa saya adalah vokalis dari TURBIDITY. Fans pria itu marah ketika dia tau saya keluar dari band. Dia datang ke toko meluapkan kekesalannya kepada saya.
KJ24: Logo band apa yang sudah kamu gambarkan didalam tubuh kamu?
Dada24: PANTERA Cowboys from Hell, CFH logo.
[Dada memperlihatkan kepalanya.]
Dada25: OBITUARY, PANTERA, KISS, wajah dari Lemmy MOTORHEAD, dan SLAYER.
KJ26: band Lokal?
Dada26: Hanya TURBIDITY.
[Dada memperlihatkan kepada kami gambar Max Cavalera di lengan kirinya.]
Dada: Salah seorang teman di Ujung Berung mentato punggunya dengan logo naga CRYPTOPSY.
[Interview berakhir disini dan kita berbincang mengenai tato. Terima kasih banyak untuk Dada Rosadeath. Jika kamu ingin membuat tato silahkan datang ke toko Dada “Deathstar Tattoo” di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.]
EP TURBIDITY Vomiting the Rotten Maggot Sudah bisa didapatkan lewat Horrible Creation Extreme Musick Media, Bandung, Indonesia.
Jason Xenophobic (centre of bottom row) with Dada (third from left, bottom row) and friends in Bali, 2015 |
TURBIDITY band, February 2011. Left to Right: Dada (vocals), Iko (drums), Mamay (bass), and Daniel (guitar). Mamay and Dada have now left the band. |
No comments:
Post a Comment