Thursday 2 June 2016

NEW INTERVIEW: Our first interview with SOULTAKER (Metro City, Lampung Province Power Metal), 28/5/2016 (Bahasa Indonesian)


Members: Bon-Bon Soultaker (Guitars, Bass, Keyboards, Backing Vocals, Drum Concept Designer, Arranger, Composer, Songwriter). Additional Vocalists: Aam (Impressioner - Bassist), Eggy (Cookies - ex-Bassist), Chatra (Jemuran Kerink - ex-Guitarist), Adit (Silkie - Vocalist), Richo (D'sansino - Guitarist), Satrio (Coffin for God - Vocalist). Additional Instrument Players: Hafizh (Silkie - Bassist), Rifan (Silkie - Guitarist), and Fhelix (AKGL - Guitarist).

KJ (Kieran James), BS (Bon-Bon Soultaker)
Kieran James1: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang? 
Bon-Bon Soultaker: Hai, semua berawal dari kekecewaan saya kepada band saya sebelumnya yang sangat sulit untuk diajak membuat rekaman di studio. Padahal saat itu saya sudah membuat sekitar 3-4 lagu untuk EP Album independen. Namun kurangnya motivasi dan alasan “just for fun” dari band saya membuat saya patah semangat. Sejak saat itu saya memulai solo karir dengan genre Rock sebagai genre awal. Namun karena saya adalah seorang yang menggilai Stratovarius dan Dream Theater, saya mencoba mempelajari musik metal. Saya lebih cenderung menyukai Power Metal. Karena itulah unsur Progressive di lagu saya sangat sedikit. Saya mengisi semua instrument pada saat rekaman, namun untuk vokal, saya meminjam banyak vokalis dari berbagai band yang saya kenal. Saya sendiri baru berhasil membuat 4 lagu dengan genre Power Metal yaitu Badai Kematian, Tangan Tuhan, Mati Tak Bertuhan, dan Pesan Dari Neraka yang terpisah di berbagai album saya. Saya berhasil membuat EP Album pada tahun 2011 yang berisi 4 lagu, full album 11 lagu pada 2012, single 2 lagu pada 2012, full album pada 2013, dan EP tahun ini (2016) yang berisi 5 lagu.

KJ2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu? 
BS: Sebagian besar yang menyukai album saya secara spesifik adalah penggemar band dengan genre Power Metal. Respon yang saya dapat sejauh ini positif. Beberapa kritikan tentu saja bernada positif untuk meningkatkan kualitas musik saya di masa depan. Mungkin salah satu alasannya juga karena para pendengar itu adalah teman-teman saya sendiri, haha.

KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik? 
BS: Stratovarius, Rhapsody of Fire, Dream Theater, beberapa lagu Rock saya juga terinspirasi dari Avenged Sevenfold. 

KJ4: Apa rencana kedepan kamu? 
BS: Saya berencana untuk mencari beberapa orang teman yang mempunyai visi yang sama dalam bermusik. Hanya saja, di Indonesia, musik sejenis heavy metal dan power metal bukanlah jenis musik yang digandrungi seperti black metal atau death metal. Jadi saya pikir saya akan mencoba fokus untuk membuat album berikutnya secara solo lagi.

KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia. 
BS: Semua lagu saya yang bergenre Power Metal menggunakan bahasa Indonesia. Dan sebagian besar lagu bergenre Rock saya tulis berbahasa Inggris.

KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat? 
BS: Pada lagu Rock, sebagian besarnya adalah lagu tentang kisah cinta saya, haha. Untuk lagu bergenre Power Metal sendiri kebanyakan bercerita tentang agama dan pelaksanaannya di negara saya, di mana banyak salah kaprah mengenai jihad, eksistensi ketuhanan, hipokrasi manusia dalam beragama, dan sebagainya.

KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik power-metal? 
BS: Power Metal sangat membangkitkan semangat. Bagi saya, beat lagu dan tema lagu Power Metal sangat memotivasi. Banyak pesan kehidupan dan filosofinya, serta imajinasi dan fantasi yang dapat dinikmati dan diterapkan dalam kehidupan dari Power Metal.

KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal? 
BS: Ayah saya adalah seorang yang menyukai Metallica. Pertama kali saya menyukai musik Metal juga sewaktu ayah saya mengenalkan saya pada Dream Theater dan Dragonforce, mungkin sekitar tahun 2006. 

KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat? 
BS: It’s my way of life. Saya rasa, saat ini orang-orang sudah lebih membuka pikirannya. Tapi jika ditanya seperti itu, mungkin jawaban saya adalah “simply because I love it”, yah, karena saya suka. 

KJ10: Apakah para istri dan kekasih kamu mendukung apa yang kamu kerjakan? 
BS: Pastinya. Kekasih saya adalah orang yang cukup banyak menginspirasi saya. Pada lagu instrumental berjudul Pandoranum, saya bahkan melibatkan kekasih saya untuk merekam kalimat di outro lagu itu.

KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian? 
BS: Komunitas kami di kota ini sangatlah solid, penuh persaudaraan, saya rasa di semua komunitas Metal akan seperti itu. Tapi sama dengan komunitas Metal lainnya, agak sulit untuk memperdengarkan musik yang saya mainkan pada mereka, mengingat mereka lebih ingin mendengar black metal atau death metal, dan beberapa musik kerena seperti deathcore dan metalcore.

KJ12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk kedepannya? 
BS: Tidak banyak, saya cuma ingin terus berkarya dan memperdengarkan musik yang saya sukai kepada banyak orang.

KJ13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang berkesan? 
BS: Agak sulit menjawab yang satu ini, hahaha. Saya bukanlah tipe live musician. Sangat sulit bagi saya untuk mendapatkan stage. Sebab saya bermain musik power metal dan tinggal di kota yang tidak menyukai musik itu. Terlebih sebagai seorang musisi solo, saya kesulitan mencari session player yang mau membantu saya membawakan lagu saya di live show.

KJ14: Ada pesan untuk kawan kawan? 
BS: Ya, ada. Untuk semua musisi yang ingin bermain musik power metal tapi takut tidak laku, jangan pernah takut. Jangan pernah membangun dinding alasan untuk menghalangi kita dalam berkarya.

KJ15: OK, terima kasih banyak 
BS: Sama-sama.

Facebook page (Ibram Alif Fardani):
https://www.facebook.com/deathless.guitar
Band page:
https://www.facebook.com/bonbonsoultaker/?pnref=lhc 

SONGS ONLINE:

1 comment:

  1. Cie.. Bang Ibon, sukses yoo 😄 btw cover yang baru lebih nzap 😔

    ReplyDelete

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...