Monday 30 November 2015

NEW INTERVIEW: Our first interview with KODUSA (Jakarta White Metal Underground / One Finger Movement), 27/11/2015 (Bahasa Indonesian)

KODUSA - Jakarta White Metal Underground

Kieran James aka Jack Frost1: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang?

KJ1: Band ini berdiri pada tanggal 19 Juli 1998 oleh Almarhum Ivan 'Bhatocx' Wijaya. Pada waktu itu formasi band tersebut, masih belum seperti sekarang. Dulu semasa era Ivan, KODUSA mengalami berbagai perubahan formasi. Yang jelas format band sebelum sepeninggalnya Ivan adalah Ivan (gitar), TJ (vokal perempuan), Dicky (vokal pria), Zack (bass) dan Beni (drum).

Kemudian pada tanggal 2 Desember 1999, Ivan wafat karena leukimia. Setelah sepeninggalannya Ivan, Dicky sang vokalis, mengusulkan agar Lulu masuk sebagai Additional mengisi kekosongan pemain gitar ditubuh KODUSA. Sempat beberapa Additional lainnya yang mengisi posisi gitar 2 pada KODUSA, diantaranya Bemby dan Fajar. Namun yang masih bertahan menemani KODUSA adalah Lulu.

Tak berapa lama formasi ini berjalan, KODUSA mengalami perubahan formasi yang baru lagi. Kali ini TJ (TJ Extravaganza) mengundurkan diri dan memilih untuk bersolo karier serta Dicky pun memutuskan keluar dari KODUSA dan memilih menjalankan bandnya yang lain. Karena terjadi kekosongan pada Vokal 1 dan Vokal 2, kemudian Lulu mengajukan Lila yang tidak lain adalah adik kandungnya sendiri untuk mengisi Vokal perempuannya. Atas usulah dari Om John, Ayah Almarhum Ivan, maka Ives yang tidak lain juga merupakan adik kandung Almarhum Ivan lah yang mengisi Vokal laki-lakinya.

Untuk menambah nuansa baru di tubuh KODUSA, Lulu menyampaikan idenya agar menambah satu instrument lagi, berupa satu perangkat TurnTable berikut Sampling yang dimainkan oleh seorang DJ perempuan yang bernama Amy.

Selang beberapa waktu, disebabkan sesuatu hal, kemudian Beni (drummer), hengkang dari KODUSA dan posisinya digantikan oleh AL (drummer Purgatory (grup musik)).

Sekitar awal tahun 2000, KODUSA mengalami Reformasi total. Personil ininya hanya tinggal pemain bass KODUSA saja yang bernama Zack. Kemudian pada tahun inilah akhirnya dinyatakan terbentuknya formasi baru untuk KODUSA, yang dimotori oleh Ives (vokal pria), Lila (vokal wanita), Zack (bass), Lulu (gitar), Amy (DJ) dan Al (drum). Namun sayangnya formasi ini hanya dapat bertahan selama 2 tahun. KODUSA harus mengalami kekurangan personel kembali. Amy mengundurkan diri disebabkan kesulitannya membagi waktu antara band dengan pekerjaannya. Dan 3 tahun kemudian, tepatnya tahun 2004, Al (drummer) yang kemudian statusnya adalah suami dari Lulu, terpaksa harus dinonaktifkan dari KODUSA dikarenakan harus melanjutkan perjuanannya bersama Purgatory(grup musik). Dalam formasi yang minimalis ini KODUSA dibantu oleh Oky (drummer TABOO) sebagai Additional drummer.

KODUSA juga ikut dalam album kompilasi keluaran ZR Record “Revolution of Sound” dengan lagu andalannya yang berjudul "Damai" pada tahun 2005 yang dimotori oleh SONY/BMG Indonesia.

Saat ini KODUSA kembali dalam format minimalis. Tetap dengan mengandalkan kekuatan lirik dan lagu, karakter vokal Ives dan Lila, permainan bass Zack dan solo gitarnya Lulu serta penabuh drum andalan yang baru dipertemukan oleh ALLAH SWT. di sebuah mesjid, ketika Zack sedang menunaikan ibadah salat taraweh di bulan Ramadhan tahun 2007, bernama Rala.

note: additional drumer yg bernama okky, skrg dia adalah drummer band "Andra n the backbone"

KJ2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu?

KJ2: respon nya, AlhamdulILLAH, rata2 mereka sangat senang dan antusias dgn single2/ lagu kami.. beberapa dari teman2 yg mendengarkan lagu kami, mereka hafal dgn lyric nya.. jg teman2 mensupport kami dgn membeli album kompilasi dan membeli merch kami.. kemudian ada jg yg bertukar fikiran dgn kami ttg visi dan misi kami..

KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik?

KJ3: masing2 dari kami punya band favorite dan menginspirasi dari gaya kami bermusic.. tdk semuanya harus band metal. kami suka dgn Korn, Deftones, Mudvayne, DreamTheatre, A Perfect Circle, Incubus, Nirvana, Bjork, Alanis Morissette.. bahkan sampai band lokal asal indonesia yg lyric lagunya bertema religi islam yaitu Bimbo

KJ4: Apa rencana kedepan kalian bersama band?

KJ4: sebenarnya kami ingin skali merampungkan album pertama/perdana kami. krn selama ini kami hanya bikin single2 yg kami share ke beberapa album kompilasi, baik itu yg indie maupun yg semi indie.. niat kami, kami ingin kumpulkan lagu2 kami itu menjadi 1 album.. kemudian Lauching dan dibantu oleh beberapa teman musisi yg ikutan terlibat mengisi instrument/back.voc dlm album kami.. diantara nya ada: Iman', Anton dari band J-Rock, Eno dan Choky dari band Netral, Bonnnie dari band DeadSquad, juga ada AL, Lutfi, Bounty, Apit dari band Purgatory..

KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia. 

KJ5: iya, rata2 lagu kami dikombinasi, beberapa part menggunakan bhs inggris, di part yg lain dgn bhs Indonesia..


KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat?

KJ6: lyric2 lagu kami ada yg bertema sosial, tentang perdamaian, tentang keadilan bahkan ada jg yg bertemakan religi islam.. kisah2/riwayat yg dipaparkan di dalam kitab suci kami (islam) yaitu: "AL Qur'an" jg ada yg menjadi acuan nya..

intinya, kami ingin menyampaikan hal2 yg positif melalui lyric dan music kami. dan sebisa mungkin disampaikan dgn gaya bahasa yg lembut (tdk kasar).. tdk menggunakan kata2 yg kotor..

KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal?

KJ7: kami suka music metal, mungkin krn music metal irama nya keras, energic, penuh semangat, full of passion.. Namun irama dan lantunan yg keras kami imbangi dgn lyric2 dr single kami yg lembut dan anti "kekerasan"..

KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal?

KJ8: hmm.. kapan ya? masing2 personil beda2 ni pengalaman nya. mungkin bisa di awali waktu pertama kali kami melihat band Metallica, Sepultura, SlipKnot .heboh di Indonesia.

KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat?

KJ9:hmm.. tidak semua yg datang dari barat itu negative/buruk.. kami suka musisi2 band metal asal barat hanya sebatas menikmati music nya.. tehnik bermain music nya atau bagaimana tehnik vocal nya. atau bagaimana cara mereka membuat komposisi/arransement lagu nya.. sebatas itu.. mengenai gaya hidup bebas tanpa batas yg rata2 org barat jalani (walau tdk semua begitu mungkin).. sebisa mungkin kami hindari.. tdk munafik ada dari personil kami yg punya masa lalu kelam, pernah terjerat drugs.. namun semua itu sudah dilewati dan sudah ditinggalkan. mencoba menjalani hidup bersih. jauh dr drugs..

selama yg datang dr barat itu positif, ga ada salah nya kami serap.. yg negatif dibuang jauh2..


KJ10: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?

KJ10: kurang-lebih nya rata2 saling support.. vocalist KoDuSa Lila dan Ives kan suami-istri. (husband and wife).. Lulu gitarist Kodusa jg istri dari AL drummer Purgatory, sama2 musisi metal.. lalu Zack (bass) dan Rala(Drum) juga di support oleh istri2nya..

KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian?

KJ11: karena negara kita indonesia, adalah negeri dari timur, bangsa yg terkenal dgn keramah-tamahan nya, dan masih mengagungkan adat-istidat masing2 suku nya yg masih mengedapankan morality/ good attitute.. jg kerarifan lokal.. juga rata2 masih banyak yg taat dlm beribadah terlepas dr agama apa yg mereka anut.. saling tenggang rasa, maka hal2 itulah yg kami anggap hal2 baik yg masih tumbuh subur di sini.. sedangkan keburukan nya, hanya dilakukan oleh segelintir org saja yg tdk dewasa/ kurang baik dalam mendisiplinkan hidup nya..

KJ12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk kedepannya?

KJ12: selain bikin album, Launching album, bikin video clip.. juga ingin aktif di konser2 music yg ada misi kebaikan, misi sosial dan misi syi'ar islam nya..
bahkan ingin terlibat aktif dgn kegiatan2 yg membawa manfaat bagi sesama..

KJ13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang berkesan?

KJ13: hampir disetiap gigs/even menurut kami ada kesan nya tersendiri.. mungkin salah satu yg cukup berkesan adalah even yg dibuat oleh temen2/ musisi2 band metal lokal yg memiliki kemiripan/kesamaan visi dan misi dgn KoDuSa.. even yg bertema: "Approach Deen Avoids Sins"..yg artinya; " Dekati Agama Jauhi Dosa".. tidak menyangka aja terjata banyak jg yah yg sangat antusias menghadiri even ini dan org2 yg hadir rata2 punya visi hidup tuk dirinya sendiri ke depan dgn hal2 yg jauh lebih baik dan lebih bermanfaat.
bahkan skaligus mengkampanyekan/ mensyi'ar kan nya kepada keluarga dan teman terdekat.

KJ14: Ada pesan untuk kawan kawan?

KJ14: hmm.. mungkin pesan ini ditujukan utk diri kita sendiri dulu.. krn syi'ar kebaikan ga akan ada artinya bila kita sendiri blum mampu praktek/ mengapkikasi hal2 baik yg di ajarkan oleh agama kami sendiri.. karena syi'ar yg baik itu bukan hanya dgn "kata-kata" saja.. tapi dengan "tindakan Nyata".. ( suritauladan).. bila kita sdh bisa Act, otomatis dgn sendiri nya visi misi band sdh bisa dicerna sendiri oleh teman2/ org2 yg kenal dgn kami.

KJ15: Why do you call the genre for your band "white-metal"?

KJ15: mengapa "White Metal"?.. mungkin krn kita penggemar music metal tapi image metal yg ingin kita usung adalah image kebaikan.. image warna " white " atau putih itu kan bermakna suci bersih.. warna putih jg dekat dgn simbol2 islami.. intinya: kami ini seniman atau musisi penyuka music metal tapi islami (lurus).. berusaha ada di jalan yg di ridho-i oleh "ALLOH SWT ".

berusaha memilah mana yg baik mana yg buruk.. menjauhi hal2 yg ga sejalan dgn cara2 islam.

anti kekerasan/ terorrisme.

Left to Right: Man Jasad, Kieran James (interviewer), John Resborn
KJ16: Does One Finger Movement still exist and do you join this movement? [Question from Teguh Prasetyo from INTERFECTORMENT band, Bandung]

KJ16: "one finger movement".. setau kami mereka masih exist. Gerakan ini awalnya dimotori oleh Ombat dari band local Tengkorak.. Namun nilai2 islami dlm bermusic sebenarnya jauuuhh sebelum fenomena istilah " Metal Islami" atau "Metal Tauhid" atau "Metal 1 jari" mencuat muncul kepermukaan, Purgatory, Kodusa dan jg band2 metal local lain nya di komunitas sudah menjalani/melakoni nilai2 islami tersebut.. Hal ini jg dikarenakan, mayoritas penduduk di negara kami yg beragama islam, tdk sedikit jg yg menyukai jenis music metal ini.. namun setelah konser music selesai/ break konser bila mendengar suara Azan (panggilan sholat) berkumandang, kami bersegera menuju ke masjid. Tapi tdk sedikit pula yg mencibir dan menganggap aneh apa yg kita lakukan.. seperti dahulu, sekitar th 1999/2000, di awal2 formasi baru kodusa. sebagian org dr komunitas ada yg mencibir: Kodusa Band "HardMus".. yg artinya band HardCore Muslim. (krn dulu kami pernah mencover band2 hardcore).. tapi hal tersebut tdk membuat kita menjadi malu/kecil hati. karena ya The Facts is, we are Muslim. dan org muslim menjalani ritual sholat 5 waktu sebagai bentuk ketaatan kami kpd Tuhan kami " ALLOH SWT". Lalu ada juga band local Purgatory. dimana salah satu single mereka ada yg mereka beri judul "M.O.G.S.A.W" merupakan kepanjangan dari " Messenger Of GOD Shalallahu 'Alaihi Wassalam".. sebutan ini ditujukan utk Rosul kami Nabi Muhammad SAW. sehingga teman2 yg nge-fans atau meng-idola kan beliau sbg figur manusia berakhlaq mulia, semua yg ingin mencontoh akhlaq beliau menyebut diri mereka sbg "M.O.G.E.R.Z" singkatan dr "Messenger Of GOD Shalallahu 'Alaihi Wassalam Followerz"..

Dan banyak lg band2 local lain nya yg se-visi dgn kami.. se-visi pemahanan dalam bermusic. Metal namun tetap menjunjung nilai2 ke-islaman nya.

Hal ini terus berkembang dan terus bermunculan grup2 band baru yg memiliki kemiripin visi hingga saat ini.

thank u very much.. mohon maaf atas keterlambatan kami tuk menjawab smua pertanyaan nyah.. terimakasi kami sdh diberi kepercayaan sbg salah satu band metal di indonesia yg mewaklili genre ini
KODUSA new formation

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...