Monday 1 April 2019

NEW INTERVIEW: Our first interview with REVILED (Denpasar, Bali, Indonesia Death Metal), 25/2/2019.

Kieran James1: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang?
KJ1: Reviled terbentuk pada akhir bulan November 2009 di Utara kota Denpasar. Band ini di Motori oleh Indra pada Drum, Choky pada Guitar, Yudhi pada Vocal, dan Wahyu pada Bass Awal cerita band ini terbentuk ketika salah satu dari personil mereka yaitu Indra memiliki keinginan tinggi untuk membentuk sebuah band yang lebih serius. Kemudian mengajak choky untuk mengisi posisi guitar dan Wahyu pada bass. Lalu kita sepakat untuk memilih genre "Death Metal" dengan style musik "Slam" pada waktu itu, untuk mengisi kekosongan pada lini vocal, Indra merekrut Yudhi untuk mengisi part pada vocal, Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, dan telah menghasilkan beberapa buah karya seperti Promo EP, Mengikuti Kompilasi, dan mengeluarkan beberapa Single, kemudian band ini terhitung pada awal tahun 2014 sepakat untuk merubah konsep musik yang awalnya "Slam" menjadi "Brutal Death Metal". Pada akhir 2015 band ini akhirnya resmi memuntahkan sebuah karya berupa Debut Album bertajuk "Hateful And Bloodshed" di bawah naungan Record label berbendera Death Metal "Brutal Mind Record" Jakarta Arti nama Reviled secara harafiah berarti "di cerca" atau "di cacimaki". Adapun makna dari Nama Band Reviled tersebut kami gunakan sebagai bentuk rasa benci dan dendam kami terhadap orang - orang yang hanya bisa mencaci maki, merendahkan dan saling menjatuhkan seseorang satu sama lain. 

ALBUM “HATEFUL AND BLOODSHED” Berisikan 9 track lagu diantaranya: 1. Prelude Of Torture 2. Balas Dendam 3. Amarah Belati 4. City Of Murder 5. My Hatred 6. Insting Membunuh 7. Fenomena Pembantaian 8. Ruination Of Human Existence 9. Threshold (Slayer Cover) Tema keselurahan dari album Hateful And Bloodshed lebih bercerita tentang realita kehidupan yang penuh dengan tindak kriminalitas, rasa kebencian dan dendam seseorang hingga berakhir dengan pembunuhan dan pertumpahan darah. 2018 kami sudah memuntahkan single terbaru kami yang berjudul, TERLAHIR BUAS. Bisa kalian chek di chanel youtobe kami, Single terakhir menjelang keluarnya player kami yang lama. Menjelang tahun 2019, Kabar yang tidak enak kami dengar dari salah 1 personil kami ya itu yudhi (vocal) memutuskan untuk mundur dari reviled di karnakan, lontarnya:  (sibuk di karirnya, mau merrid) haha!! Di susul lagi dengan 2 personil sekaligus, indra (drum) wahyu (bass). Waktu terus berjalan dan kami sudah menemukan kandidat beru untuk menggantikan posisi yang kosong. Tri Jiwa (vocal) Ditok (bass) Tio krisna putra (drum) dan ada tambahan player baru di (rythem) wahyu pramsta dan choky masih bertahan di (guitar). Konsep yang kami ambil di tahun ini adalah TERLAHIR BUAS. 

Kami lahir kembali dengan konsep yang berbeda dari sebelumnya, dengan font yang baru dan juga kandidat baru kami. 

KJ2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu?
KJ2: Respont yang kami dapat sangat positif, banyak support juga dari kawan2, terutama komunitas underground. 
KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik?
KJ3: Refrensi kami di dunia bermusik itu banyak, band metal apapun itu selalu menjadi refrensi kami, lokal maupun international. yang paling menonjol dan yg paling banyak refrensi buat band kami; katalepsy, viscral disgorge, abominable putridity, jasad, turbidity, hellbeyond, extermination dismemberment. 
KJ4: Apa rencana kedepan  kalian bersama band?
KJ4: Rencana kami kedepannya, 2019 ini fokus ke materi dulu biar bisa tahun ini kami gencar promo untuk demo kami tahun ini dengan mengenalkan player yang baru.
KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia. 
KJ5: Iya. Kami menggunakan 2 bahasa, inggris dan indonesia. Alasannya biar lebih meluas ke internasional maupun lokal dengan menggunakan 2 bahas inggris dan lokal. 
KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat?
KJ6: Untuk lirik, cendrungnya ke sosioal, menceritakan bagaimana kehidupan manusia yang serakah, saling membunuh, manusia yang terlalu pintar hingga menganggap dirinya lebih dari tuhan, jadi kami tuangkan di sebuah lirik kami. 
KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal?
KJ7: klo ibaratnya, tanpa musik bagaikan laut tanpa garam hahaha, musik bagi kami nyawa yang tak ternilai harganya karna ide-ide kami untuk bermusik tidak terbatas, semenjak mengenal musik bawah tahan dari tahun ke tahun, dunia musik terus berkembang mengikuti jamannya, begitu juga dengan musik death metal, Semakin lama dindengar semakin memacu adrenalin untuk ber experiment lagi di jalur death metal, dan sampai detik ini kami masih memainkan musik death metal.
KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal?
KJ8: Udah lupa!! Haha, mungkin udah terlalu banyak kami ngefans band-band metal international maupun lokal sendiri 
KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat?
KJ9: Simple aja, kami memang suka musik ke barat-baratan, yang pasti musiknya masih di jalur underground.
KJ10: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?
KJ10: 100% sangat mendukung, karna musik adalah bagian dari hidup kami dan juga Hoby kami, hahaha...
KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian?
KJ11: Pesannya cuma 1, jaga tali persaudaraan komunitas metalhead, tetap saling support 1 sama lain. 
KJ12: Ada pesan untuk kawan kawan?
KJ12: Pesan-pesannya, tetap berkarya, tunjukan kalau kalian bisa, jangan pernah lelah untuk berkarya, kelak karya kalian akan di kenang, support penuh band lokal.
Contact:
Contact Person: Choky reviled (082236020977)

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...