Tuesday 28 June 2016

NEW INTERVIEW: Our first interview with FLESH DIVINE (Jogjakarta Death Metal) (Indonesian)

FLESH DIVINE band - Progressive Death metal with symphonic influences from Jogjakarta.
Members: Nisia - Guitar (Lead); Mega - Guitar (Rytm); Haris - Vokal; Ridha - Drum; Riyan - Bass.

FLESH DIVINE band released its first promo demo on 29 April 2016 limited to 50 copies. Track listing: 1. Unleash the Fire, 2. Circle of Black Thrones.

Kieran James1: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang?
Flesh Divine band (Jogjakarta)1. Kita berawal dari teman satu sekolah Sekolah Menengah Atas pada tahun 2010, awal mula dibentuk 3 orang, Fagot pada Bass dan Vokal, Nisia pada gitar, dan Ridha pada Drum dan Backing Vokal, beraliran progressive rock dengan nama Second Voice. selama 4 tahun, kami bermusik banyak mengalami perubahan aliran, awal tahun 2014 kami mengajak Ega(adik laki-laki nisia) untuk mengisi gitar 2, pada bulan Maret 2014, bertemu dengan teman lama kami Haris (Ex-Vokal Rosok Besi), sejak itu nama Flesh Divine lahir dengan aliran Death Metal, Flesh Divine memiliki 2 lagu yang berjudul (unleash the fire dan circle of black throne), karena Nisia mempunyai sebuah grup orkestra, kami memasukkan unsur Symphonic ke dalam musik ke 2 lagu itu. 2 tahun berproses, kami menetapkan aliran Band ini menjadi Progressive Sym. Death Metal. Pada 2016 kami rilis demo.

KJ2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu? 
2. Respon dari orang-orang sangatlah bagus, terutama dari teman-teman komunitas sangat mendukung perilisan demo kami.

KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik? 
3. Band yang paling berpengaruh adalah Flesh God Apocalypse, Obscura, Necropaghist, Opeth, Rush, Dream Theater. 

KJ4: Apa rencana kedepan kalian bersama band? 
4. Rencana untuk jangka pendek yaitu menyelesaikan album pertama, untuk jangka panjang kami akan tetap terus berkarya untuk masyarakat luas, terutama di Indonesia.

KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia. 
5. Lagu-lagu menggunakan bahasa Inggris.

KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat? 
6. Konspirasi, Perang, Filosofi. 

KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal? 
7. Bagi kami musik death metal sangat menyenangkan, menantang, emosional, dan apa yang kita pikirkan dapat tersalurkan di musik ini. 

KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal? 
8. Kami menyukai musik Death Metal sejak menginjak Sekolah Menengah Atas. 

KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat? 
9. Kami memainkan musik bergaya barat karena sejak Sekolah atas mempelajari musik barat (musik klasik).

KJ10: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan? 
10. Istri/pacar kami mendukung sepenuhnya. 


KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian? 
11. Hal terbaik dari komunitas di kota kami sangat solid, saling membantu dan memberi masukan, hal terburuk belum ada hal yang menurut kami buruk. 

KJ12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk kedepannya? 
12. Untuk ke depan kami berencana tour Asia. 

KJ13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang berkesan? 
13. Acara yang paling berkesan dalam acara Never Ending Nightmare (acara komimitas di kota kami) 

KJ14: Ada pesan untuk kawan kawan? 
14. Dengarkan apresiasi Musik Metal Indonesia.

KJ15: OK, terima kasih banyak.
15. Terimakasih.

Official Band Facebook page:

Free Song Online:
Circle of Black Thrones (instrumental)

Total Annihilation (live)

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...