Tuesday 22 September 2020

NEW INTERVIEW: Our first interview with COSINUZ (Karawang Groove Metal), 19 August 2020 (Indonesian).


RIVA COSINUZ

Jason Hutagalung1: Which do you prefer - whiskey or beer?

Riva Jawab: ANGGUR MERAH of course!! Everyone like it.
But if you asked that, i prefer choose whiskey

JH2: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang? 

Jawab: Hai juga. Salam untuk kalian semua.
Band Cosinuz terbentuk pada sekitar pertengahan tahun 2016. Sedangkan saya sendiri sebagai vocalist baru join bersama CosinuZ pada akhir tahun 2016. Karena kala itu saya sedang merasa jenuh ingin kembali bermain musik saat baru 6 bulan band saya sebelum nya yang bernama INVERT telah memutuskan untuk bubar. Kebetulan saya di ajak oleh mantan bassist Invert (Indra Kurnia, yang saat itu masih player Cosinuz) untuk join ke band ini. Pada tahun pertengahan 2018 saya sempat mengundurkan diri dari Cosinuz karena ada suatu kendala keluarga. Namun saya sempat beberapa kali membantu Cosinuz live perform sebagai additional player karena belum menemukan vocalist pengganti. Pada akhirnya pertengahan 2019 saya kembali menjadi player tetap Cosinuz hingga saat ini.

JH3: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu?

Jawab: Saya pribadi mungkin merasa orang-orang sedikit demi sedikit mulai bisa menyambut musik kami dengan baik. Respons baik yang kami terima lebih banyak dari respons yang buruk. But it's okay, Kembali ke selera musik masing masing.

JH4: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik?

Jawab: Untuk saya sendiri sangat banyak band yang mempengaruhi saya untul bermain musik. Untuk lebih spesifik nya Avenged Sevenfold, Slipknot, Lamb Of God, Job for a cowboy, Chimaira, Whitechapel, Infant Annihilator, Suicide Silence, Analepsy, Dying fetus, Dan masih banyak lagi.

JH5: Apa rencana kedepan kalian bersama band?

Jawab: Rencana kami ingin segera merampungkan Album pertama kami, mungkin di lain waktu jika ada kesempatan kami berencana untuk tour album. Setelah itu kami akan mulai fokus memikirkan kembali album kedua kami. Mohon do'a nya dari teman teman pembaca untuk kelancaran nya.

JH6: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia?

Jawab: Hanya satu lagu yang murni berbahasa Inggris di album kami yaitu DEPRESSION SOUL. Untuk lagu yang lain lebih cenderung ke bahasa Indonesia karena terus terang saja kami merasa masih sangat butuh wawasan dan banyak belajar english spelling yang benar. Untuk menghindari RIP ENGLISH , yang saya yakin pasti akan di jadikan bahan tertawaan jika itu terjadi. Kami akan terus meng-improve kualitas bahasa kami dalam lirik lagu.

JH7: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat?

Jawab: Sebagian besar menceritakan tentang kritikan untuk oknum orang pemerintahan yang tak bertanggung jawab yang menyebabkan penderitaan pada masyarakat. Tapi lagi-lagi hanya DEPRESSION SOUL yang menjadi pembeda di album ini. Karena lagu ini merupakan tumpahan luapan emosi saya pribadi yang memuncak. Di lirik lagu ini saya menyimpan rasa yang kuat seakan-akan saya ingin melakukan itu semua pada mereka. Tapi saya hanya bisa melampiaskan nya lewat lirik, karena saya tak mau konyol di penjara karena melakukan penganiyayaan. Haha  Maka hanya ini yang bisa saya lakukan.  Saya rasa satu ini lebih ke psychopatic. Kejujuran yang ada di jiwa saya.

JH8: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal?

Jawab: Itu karena kami berusaha ingin menjadi pembeda. Maka dari itu kami mencampurkan beberapa genre pada musik kami, termasuk Death Metal itu sendiri. Karena prinsip kami apapun genre nya, yang penting bisa tetap bisa di nikmati di telinga. Apakah kami bisa di sebut dengan MIX METAL? 

JH9: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal?

Jawab: Sekitar tahun 2007. Saat itu saya menyukai Avenged Sevenfold pada album City Of Evil, karena saya fans Avenged Sevenfold saya mulai mendengarkan album-album nya yang terdahulu seperti Sounding the 7th trumpet dan Waking The Fallen. Perlahan disitu mulai ada ketertarikan pada musik keras. Dan di perkuat lagi ketika saya mendengar lagu Sepultura dan Pantera. Akhir nya saya mulai meng-eksplor band band metal yang lain nya.

JH10: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat?

Jawab: Simple, karena kami ingin berusaha menjadi band go international. Karena menurut saya musik bergaya barat bersifat universal

JH11: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?

Jawab: Awal nya tidak, tapi saya memberi ketegasan pada Istri saya. "Jika kamu benar-benar mencintai ku, maka cintai lah apapun hobi ku. Khusus nya saat aku bermusik!"

JH12: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian?

Jawab: Mungkin urusan support. Ada yang benar benar mendukung kami, mungkin ada pula yang berusaha menjatuhkan kami dari belakang. Tapi tak apa, disini lah rintangan kami yang harus di lewati.

JH13: Ada pesan untuk kawan kawan?

Jawab: Teruslah jangan bosan untuk berkarya, kawan-kawan ku. Sem

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...