Wednesday, 7 September 2016

NEW INTERVIEW: Our first interview with DECAYING FLESH (Madura / Surabaya Brutal Death Metal)

Kieran James (Busuk Chronicles): Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang?
DECAYING FLESH band: Awal terbentuk band kami sangatlah spontan karna iseng menyelesaikan 1 lagu demo, akhirnya kami harus serius, fokus, dan berpikir, untuk merampungkan album, via SWALLOW VOMIT PRODUCTION thailand, karna ini adalah band project, saya activ di MORGOD, rony activ SICKLES. Dan hanya beranggotakan 2 lelaki tampan saja haha ... ya mungkin kami akan fokus dikarya dulu, selanjutnya biar waktu yg menentukan.

KJ2: Bagalmana respon orang-orang dengan mini album / album / demo band Kamu?
DF2: Kami sangat bersyukur!! Respons mereka baik untuk 1 single demo kami dan berharap mereka terhibur. Sementara kita perkenalkan via digital saja youtube dan reverbnation. Sangat membantu nda hemat menurut kami haha...

KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi kalian dalam bermain musik?
DF3: Liturgy, Brodequin, Pathology, Mortician, dan dari Indonesia sendiri Cadavoracity.

KJ4: Apa rencana kedepan kalian bersama band?
DF4: Ingin mengerjakan album, semoga lancar, untuk merampungkan 8 lagu kami ... bismillah!!

KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia.
DF5: Bahasa indonesia, bahasa inggris, dan juga bahasa kebanggaan kami bahasa madura.

KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat?
DF6: Sejarah perang kerajaan2 madura, jawa, cultural, ethnic, gore, dan kenyataan tragedi umat manusia.

KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal?
DF7: Karna DM/BDM, bagi kami sangat KEREN didengarkan / dimainkan, dan kami terus memperlajari tiap detailnya, walaupun skill kami seadanya.

KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal?
DF8: Kalo saya, dulu sejak 2001, saat itu masih sekolah dan hanya nonton2 gigs event lokal, dimana masih musim beli kaset pita, dan mencari informasi band2 sangat susah, tidak ada internet, hanya radio jaman dulu, jadi lamayan berumur ngefansny. (Ghofur)

KJ9: Apa yang kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa kamu memainkan musik bergaya barat?
DF9: Kami sangat berterimakasih pada mereka, Dan semoga jadi awal perkenalan yg baik. Bagi kami, musik kami perpaduan indonesia style, dan barat style, tentu terserah mereka yg mendengarkan.

KJ10: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?
DF10: Tentu mereka sangat mendukung, Band adalah hobi harus DI perjuangkan, begitu pun kehidupan keluarga anak n istri tetap yg utama.

KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terberuk tentang komunitas di kota kalian?
DF11: Terbaiknya mungkin kita masih melihat event salah satuntya event dalam dekat ini "Madura Rock In Day" 18 september di UTM Bangkalan, buruknya jarang ngumpul dan sharing2 dan kurang kompak terkecuali ada event.

KJ12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk kedepannya?
DF12: Sekarang kami dalam proses mengumpulkan materi full album, sudah ada 6 track yg siap di record.

KJ13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang berkesan?
DF13: Kami belum merasakan stage mana pun, band ini juga baru beberapa bulan terbentuk dan juga personil kita berdua mungkin buat selanjutnya kamu memakai aditiona drum.

KJ14: Ada pesan untuk kawan kawan?
DF14: Pesan2 jangan pernah berhenti berkarya, terlebih untuk tretan2 madura kita harus terus memperjuangkan apa yg beliau perjuangkan dulu. Mator sakalangkong wassalamualaikum wr.wb

Link youtube: https://m.youtube.com/watch?sns=fb&v=qGhmYP_5HVI
Left to Right: Arie Sickles, Rony Sickles, Ms Dhinie Allegrea (Busuk Chronicles' interview with SICKLES)
Support from Rony Sickles for the metal projects of Daniel Natjaard
Rony Sickles and Kieran James in Bangkalan

No comments:

Post a Comment

NEW INTERVIEW: Our second interview with Wisnar of POURRITURE (Bandung Death Metal), 2 September 2024.

Questions: 1) Kieran James: Please give a band update since we last met in 2019. Wisnar: New line up: Vocal: Panji, guitar is still me, bass...