Thursday 22 September 2016

NEW INTERVIEW: Our second interview with SABAOTH (Manado, North Sulawesi Brutal Death Metal)

SABAOTH band from Manado, North Sulawesi. Left to right : Marcel (drum), Rio (guitar), Boy (vocal). One month before the band reached Jakarta / Bandung last July 2015, the bassist resigned because of his study.
Kieran James: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian hingga sekarang? *Hallo, Sabaoth terbentuk di tahun 2005, sampai saat ini sudah beberapa kali berganti personil,personil asli yang tersisa saat ini hanya Rio (gitar). Formasi saat ini Rio (gitar) Marcel (drum) dan Boy (vokal). Sudah merilis 3 cd demo, 1 cd promo re issue, dan 1 full length album dalam format cd.
KJ2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu? *Respon orang orang terhadap album kami sejauh ini sangat positif, kami juga sangat terbuka dengan kritikan terhadap karya kami. Dan kami sangat menghargai apapun respon teman teman.
SABAOTH 2014-15 with former bassist.
KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik?
*Masing masing personil sebenarnya mempunyai influence musik yang berbeda beda, tapi mungkin yang paling banyak mempengaruhi musikalitas kami adalah band band New York old skool death metal.
KJ4: Apa rencana kedepan kalian bersama band?
*Terus buat karya, dan tour ke seluruh indonesia. Seluruh dunia kalau perlu...haha
KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia.
*Di album Demogrind (2007) dan Exile (2010) kami menyisipkan 1 atau 2 lagu berbahasa indonesia. Tapi di album Unholy Divinity (2015), semua nya full menggunakan bahasa inggris.
KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat?
*Dalam Demogrind, kami menceritakan tentang sosial, kejadian kejadian yang sering terjadi di sekitar kita. Dalam Exile, kami membahas tentang perilaku seseorang yang depresi, terganggu dalam lingkup sosial dan memuja kematian. Dalam Unholy Divinity, kami membahas tentang kegelapan, kekerasan atas nama agama, dan berontak terhadap agama dan "tuhan".
KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal?
*Death metal itu jujur, apa adanya dan kami nyaman mendengarkan dan memainkan nya.
KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal?
*Saat saya di sekolah menengah atas,sekitaran tahun 97-98.
KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat?
*Saya tidak peduli dengan itu.
KJ10: Apakah para istri dan kekasih para personil kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?
*Sejauh ini tidak ada masalah, justru mereka sangat mendukung.
KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian?
*Hal terbaik adalah saat kami membuat event metal pertama kali di manado pada tahun 2008, semua band all genre metal bisa sepanggung dan berbagi keceriaan bersama. Sayang event ini harus berakhir ketika pada tahun 2015, komunitas ini pecah karena diambil alih oleh orang orang yang membawa kepentingan pribadi ke dalam komunitas, dan melarang para "umat" nya untuk support event lain selain yang dibuat mereka, untuk support band selain dari kaum mereka, dan memboikot event event "gratisan" yang dibuat oleh sponsor sponsor rokok, tapi anehnya mereka ikutan main di event "gratisan" tersebut.
KJ12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk kedepannya?
*Merampungkan album baru dan tour di berbagai kota di indonesia.
KJ13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang berkesan?
*Semua panggung sabaoth sangatlah berkesan, tapi di panggung sickness deathfest dan groupies death fest#2 kemarin adalah yang paling berkesan. Kami main di hadapan para penikmat death metal, pemerhati musik, orang orang label dan teman teman yang selama ini hanya kami kenal melalui sosial media.
KJ14: Ada pesan untuk kawan kawan?
*Teruslah berkarya dengan jujur, bikin karya sebaik mungkin karena sebuah band akan dikenang karena karya nya, bukan modal tua dan banyak tulis status di sosial media. Perbanyak teman, bukan perbanyak musuh.
KJ15: OK, terima kasih banyak
*Terima kasih kembali.
New SABAOTH song for debut album "Unholy Divinity" released in February 2015 on Dismembered Records:

No comments:

Post a Comment

CONCERT REVIEW: SAXON, live @ Barrowland Ballroom, Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by KIeran James.

SAXON concert review – Glasgow, Scotland, 21 November 2022, by Kieran James “We stood in the dark and the band played on” It wasn’t a no...